Ketika Teknologi Menjadi Dewa Dunia
Di era modern seperti sekarang, orang sering di getak dengan perkembangan teknologi yang serba canggih. Bahkan perkerjaan maupun pendidikan sendiri diserah kepada sebuah mesin, yang seharusnya itu menjadi perkerjaan manusia. Memang tidak dipungkiri lagi, teknologi sekarang memang diciptakan untuk mempermudah perkerjaan manusia. Mulai dari mencuci, memasak, transaksi elektronik, belajar, membersihkan rumah, memantau arus lalu lintas, memantau cuaca di atmosfer, perubahan iklim dunia, dan masih banyak lagi. Ketika dirasa teknologi sudah menjadi sebuah kebutuhan primer, maka pendidikan sendiri memang sedikit tidak diperlukan, kenapa bisa demikian? Hal ini dipengaruhi dengan perkembangan era teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju, sehingga tidak menutup kemungkinan aliran data informasi di dunia maya juga semakin membeludak, dan tidak terbendung lagi keberadaannya. Sehingga, apa yang sehari-harinya dilakukan di dunia nyata, bakalan di tinggalkan dan beralih ke dunia maya. Beberapa orang atau di beberapa media menyebutkan bahwa teknologi bagi kita dikenal dengan sebutan “Second Life”, dengan begitu kita juga bisa disebut manusia dengan dua karakter yang berbeda namun satu jiwa.
Tidak hanya itu saja, perkembangan teknologipun suatu saat nanti akan berimbas pada dunia pendidikan, semakin maju teknologi yang manusia ciptakan. Pendidikanpun akan semakin abstrak dibuatnya. Maksudnya disini adalah pendidikan secara nyata, yang setiap harinya dimana anak-anak mulai dari jam 07.00 berangkat sekolah, belajar, diajar sama gurunya, dan pulang jika bel sekolah berbunyi. Kemudian jika sudah tiba waktu ujian, anak-anak diberi soal ujian, mengerjakan, lolos, lulus, dan mendapat satu lembar surat berharga, atau biasa di sebut dengan Ijazah.
Dilihat dari perkembangan teknologi yang semakin keren (Baca: Modern), maka pendidikan akan teralih juga di dunia maya, dan seorang gurupun tidak akan diperlukan lagi. Dengan teknologi seorang guru sudah dirasa cukup untuk digantikan. Bahkan kemungkinan besar, semakin modern dan modern lagi, teknologi itu bisa memiliki kecerdasar tersendiri, yang sekarang bahwa computer masih di program untuk mematuhi perintah manjikannya, namun suatu saat nati, computer itu di program sekali dan akan belajar tanpa disuruh sang majikan. Jadi jika di ibaratkan, computer sekarang itu seperti anjing yang pandai jika diajarkan sesuatu oleh majikannya, dan nanti computer itu seperti banyi, yang diberi kasih saying, dirawat, tumbuh dan berkembang, dan mampu belajar sendiri.
Jadi begitulah kehidupan sekarang, yang sangat berbeda dengan jaman perang dahulu. Jika dibayangkan, mungkin manusia suatu saat nanti tidak menutup kemungkinan akan diperalat oleh ilmunya sendiri. Dan jika dipandang dari terawangan saya, sebenarnya manusia itu menuju proses kehancuran yang dibuatnya sendiri dan tidak akan pernah bisa terhindarkan lagi. [AH/UNNES]
Ketika Teknologi Menjadi Dewa Dunia
Reviewed by Unknown
on
Thursday, June 02, 2011
Rating:
No comments:
Post a Comment